Senin, 28 Oktober 2019

PENILAIAN HARIAN PEMETAAN

GEOGRAFI

Unsur-unsur Interpretasi Citra

1. Rona adalah tingkat gelap cerahnya objek pada citra.
2. Bentuk adalah pengenalan objek pada citra berdasarkan 
    bentuknya. Contoh gedung sekolah pada umumnya berbentuk 
    menyerupai I, L, atau U.
3. Ukuran adalah ciri objek berupa jarak, luas, tinggi lereng, dan 
    volume. Contoh :lapangan olah raga sepak bola dicirikan oleh 
    bentuk segi empat dan ukuran yang tetap sekitar 80-100 m.
4. Tekstur adalah frekuensi perubahan rona pada citra, dinyatakan 
    dalam ukuran; kasar, sedang,dan halus.
5. Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai 
    banyaknya objek buatan manusia dan beberapa objek alamiah. 
    Contoh pemukiman transmigrasi dikenali dengan pola yang 
    teratur yaitu ukuran rumah yang jaraknya seragam, dan selalu 
    menghadap kejalan.
6. Situs adalah letak suatu objek terhadap objek lai disekitarnya. 
    Contoh; pemukiman pada umumnya memanjang di tepi jalan 
    raya.
7. Bayangan bersifat menyembunyikan objek yang berada di 
   daerah gelap. Contoh; cerobong asap dan menara tampak lebih 
    jelas karena adanya bayangan.
8. Asosiasi adalah keterkaitan antara objek yang satu dengan objek 
   yang lain. Contoh; stasiun kereta api berasosiasi dengan jalan 
   kereta api yang jumlahnya lebih dari satu atau bercabang.

Langkah-langkah Interpretasi Citra
1. Deteksi adalah usaha penyadapan data secara global, baik yang 
    tampak maupun yang tidak tampak
2. Identifikasi adalah kegiatan untuk mengenali objek yang 
    tergambar pada citra yang dapat dikenali berdasarkanciri yang 
    terekam oleh sensor
3. Pengenalan akhir (Recognition) diartikan sebagai pengerjaan 
    ciri-ciri yang terekam kemudian disimpulkan objek apa yang 
    terekam.


SUB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

1. Data Input, bertugas untuk mengumpulkan, mempersiapkan, dan 
    menyimpat data spasial dan data atribut dari berbagai sumber.
2. Data Output, bertugas untuk menampilkan atau menghasilkan 
    keluaran seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk 
    softcopy maupun hardcopy seperti halnya tabel, grafik, report, 
    peta
3. Data Management, mengorganisasikan baik data spasial maupun 
    tabel-tabel atribut terkait ke dalam sebuah sistem basis data 
    sedemikian rupa hingga mudah dipanggil kembali atau di 
    retrieve, diupdate, dan diedit.
4. Data Manipulation dan Analysis, menentukan informasi- 
    informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG

KOMPONEN-KOMPONEN DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

1. Hardwere (Perangkat keras)
    a. Input data: mouse, digitizer, scanner
    b. Olah data: harddisk, processor, RAM, VGA Card
    c. Output data: plotter, printer, sceening

2. Softwere (Perangkat lunak)
    a. Alat untuk memasukan dan memanipulasi data SIG
    b. Data Base Managemen System (DBMS)
    c. Alat untuk menganalisis data-data
    d. Alat untuk menampilkan data dan hasil analisis

3. SDM/User , manusia adalah perencana danpengguna dari       
   Sistem  Informasi Geografis
4. Data; data spasial dan data atribut



DOWNLOAD








Kamis, 24 Oktober 2019

STRUKTUR KERUANGAN DAN PERKEMBANGAN KOTA 2

GEOGRAFI  XII

Tingkat perkembangan kota berdasar jumlah penduduk kota ,National Urban Development Strategy/NUDS (1985) :
1. Kota metropolitan, jumlah penduduk lebih dari 1.000.000  jiwa.
2. Kota besar, jumlah penduduk 500.000 - 1.000.000 jiwa.
3. Kota menengah, jumlah penduduk 100.001 - 500.000 jiwa.
4. Kota kecil A, jumlah penduduk 500.001 - 100.000 jiwa.
5. Kota kecil B, jumlah penduduk 20.000 - 50.000 jiwa.

Tahap perkembangan kota, Lewis Mumford (1961):
1. Tahap Eopolis, perkembangan desa yang teratur menuju arah       
    kehidupan kota.
2. Tahap Polis, perkembangan kota yang sebagian penduduknya 
     masih berorientasi pada sektor agraris
3. Tahap Metropolis, perkembangan kota yang telah mengarah  
    pada kegiatan industri.
4. Tahap Megapolis, wilayah perkotaan yang terdiri atas gabungan 
    beberapa kota metropolis.
5. Tahap Tryanopolis, perkembangan kota ditandai dengan 
    kekacauan, kemacetan lalu lintas, dan tingkat kriminalitas tinggi.
6. Tahap nekropolis, suatu kota yang mulai ditinggalkan 
    penduduknya dan menjadi kota mati.

Fungsi kota (Gist N.P. dan Halbert L.A.):
1. Kota pusat industri.
2. Kota pusat perdagangan.
3. Kota pusat politik.
4. Kota pusat kebudayaan.
5. Kota pusat rekreasi atau kesehatan.

Potensi Kota:
1. Potensi ekonomi.
2. Potensi budaya
3. Potensi sosial.
4. Potensi politik.


DOWNLOAD

Selasa, 08 Oktober 2019

PENILAIAN DESA

GEOGRAFI 
XII

Potensi Fisik Desa

a. Tanah/lahan : lahan pertanian menjadi modal bagi penduduk     
    desa yang diwariskan secara turun temurun
b. Air: dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, 
    irigasi pertanian dan hewan ternak.
c. Ternak: desa merupakan sumber penghasil hewan ternak
d. Penduduk: penduduk desa dengan jumlah besar menjadi 
    sumber tenaga kerja desa.

Potensi Penduduk Desa
a. Gotong Royong: didukung oleh ikatan kekeluargaan yang erat  
    (gemeinschaft) menjadi fondasi kuat   bagi pembangunan desa 
    secara berkelanjutan.
b. Aparatur Desa: berperan penting dalam pembangunan 
   lingkungan desa
c. Lembaga Sosial: berperan memajukan desa di berbagai bidang        pemerintahan, kesehatan,ekonomi, dan pendidikan

Fungsi desa bagi perkembangan daerah sekitar:
1. Dalam interaksi desa-kota, desa berfungsi sebagai daerah      
    dukung  (hinterland) atau daerah  penyuplai bahan makanan 
    seperti padi, jagung, ketela, kacang, kedelai, buah-buahan, dan    
    sayuran.
2. Ditinjau dari potensi ekonomi, desa berfungsi sebagai lumbung 
    dan bahan mentah (raw materialdan tenaga kerja (man power)
3. Ditinjau dari kegiata kerja (occupation), desa dapat berfungsi 
    sebagai desa agraris, desa manufaktur, desa industri, dan desa 
    nelayan.


DOWNLOAD


Penginderaan Jauh untuk kajian transportasi

 Tata guna lahan adalah wujud dalam ruang di alam mengenai bagaimana penggunaan lahan  tertata, baik secara alami maupun direncanakan Faktor...